15 Orang Tewas dalam Serangan di Kiev, Zelensky: Rusia Tak Memilih Akhiri Perang

1 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Tim penyelamat memindahkan jenazah dari puing-puing akibat serangan rudal Rusia di Kiev, Ukraina, Kamis (28/8/2025). Foto: Valentyn Ogirenko/REUTERSTim penyelamat memindahkan jenazah dari puing-puing akibat serangan rudal Rusia di Kiev, Ukraina, Kamis (28/8/2025). Foto: Valentyn Ogirenko/REUTERS

Lima belas orang termasuk tiga anak tewas dalam serangan yang diluncurkan Rusia ke Kiev, Ukraina pada Kamis (28/8) pagi. Dikutip dari AFP, rudal dan drone Rusia menghantam blok-blok apartemen.

Meski Presiden Rusia Vladimir Putin telah bertemu dengan Presiden AS Donald Trump untuk menyelesaikan perang Rusia-Ukraina, namun Rusia tetap menyerang Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan serangan hari ini merupakan pembunuhan warga sipil yang mengerikan dan disengaja.

"Rusia tidak memilih untuk mengakhiri perang, hanya serangan baru. Ini berarti Rusia tidak takut akan konsekuensinya," kata Zelensky dalam pernyataannya.

Tim evakuasi melakukan pencarian dan penyelamatan di sekitar sebuah perumahan rusak akibat serangan drone dan rudal skala besar Rusia di Kyiv, Ukraina, Kamis (28/8/2025). Foto: Genya Savilov/AFPTim evakuasi melakukan pencarian dan penyelamatan di sekitar sebuah perumahan rusak akibat serangan drone dan rudal skala besar Rusia di Kyiv, Ukraina, Kamis (28/8/2025). Foto: Genya Savilov/AFP

Zelensky kemudian meminta sekutu Ukraina untuk memberikan respons yang keras terhadap Rusia, termasuk sanksi baru.

"Atas penolakan gencatan senjata dan upaya Rusia yang terus menerus mengelak dari negosiasi, sanksi baru yang tegas dibutuhkan," kata Zelensky.

Sekutu Rusia

Tak hanya itu, Zelensky memint...

Baca Selengkapnya