ARTICLE AD BOX

Sebanyak 904 orang berpartisipasi dalam program jasa titip (jastip) borong singkong petani Gunungkidul yang digagas Masjid Nurul 'Ashri di Deresan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, DIY.
Petani singkong di Gunungkidul sedang kesulitan karena panennya hanya dihargai Rp 500 per kilogram oleh tengkulak.
Melalui program jasa titip (jastip) Masjid Nurul 'Ashri, petani mendapat harga yang layak dan menguntungkan, yakni Rp 2 ribu per kilogram.
"Ada 704 (orang/jemaah) dari Nurul Ashri dan lebih dari 200 (orang) dari Baznas (yang berpartisipasi)," kata perwakilan divisi program Masjid Nurul 'Ashri Sunyoto, Kamis (14/8).
Pada periode ini, Masjid Nurul 'Ashri memborong 15 ton singkong dari petani. Mayoritas orang atau jemaah yang jastip meminta bantuan masjid untuk sekalian disalurkan atau disedekahkan.
"2,4 ton diambil (pemesan), lalu 9,6 ton sedekah, 3 ton (pemesan melalui) Baznas Kota Yogyakarta," katanya.
Sunyoto mengatakan sebanyak 12 ton rencananya akan mulai disalurkan Jumat besok. Sementara 3 ton akan disalurkan pada 20 Agustus. 9,6 ton yang disedekahkan akan dikirim ke masjid, ponpes, hingga panti asuhan.
"Masjid, Panti Asuhan, Pondok pesantren, komunitas lokal, masyarakat umum di Yogya dan sekitarnya," katanya.
Sunyoto mengatakan masjid berencana akan kembali membuka jastip singkong periode kedua. "Direncanakan pekan depan," katanya.
Bangkit Jastip 5 Kg
