Bank Indonesia Minta Perbankan Turunkan Suku Bunga, Dorong Kredit ke Dunia Usaha

14 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTOGubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengimbau sektor perbankan untuk segera menurunkan suku bunga kredit guna mempercepat penyaluran pembiayaan ke sektor usaha.

Imbauan ini disampaikan menyusul langkah BI yang telah menurunkan suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen menjadi 5,25 persen pada Juli 2025. Penurunan ini merupakan bagian dari upaya BI dalam menjaga stabilitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Sejak BI-Rate diturunkan pada Mei 2025, indikator pasar uang menunjukkan respons positif. Suku bunga pasar uang overnight (INDONIA) menurun signifikan dari 5,77 persen menjadi 5,14 persen per 15 Juli 2025. Penurunan juga tercermin pada suku bunga instrumen Surat Berharga Rupiah Bank Indonesia (SRBI) untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan yang masing-masing turun menjadi 5,85 persen; 5,86 persen; dan 5,87 persen, dari sebelumnya di atas 6,4 persen. Selain itu, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) juga bergerak turun, baik untuk tenor 2 tahun yang kini berada di level 5,86 persen, maupun tenor 10 tahun di angka 6,56 persen.

Namun demikian, penurunan suku bunga belum sepenuhnya direspons oleh sektor perbankan. BI mencatat, suku bunga deposito justru naik tipis dari 4,81 persen pada Mei menjadi 4,85 persen pada Juni 2025.

Sementara suku bunga kredit perbankan masih stagnan di kisaran tinggi, yakni 9,16 persen pada Juni 2025, hanya sedikit turun dari 9,18 persen di bulan sebelumnya. Kondisi ini dinilai kurang mendukung efektivitas transmisi kebijakan moneter yang sedang digencarkan BI.

“Oleh karena itu kenapa dengan tadi suku bunga BI kita turunkan, likuiditas terus kita tambahkan d...

Baca Selengkapnya