Bantah Satgas Pangan, DKPP Sumsel Sebut Mutu Beras Raja Terus Diawasi

4 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
 Abdullah Toriq/Urban Id Kepala DKPP Sumsel, Ruzuan Effendi saat membantah beras oplosan berasal dari Sumsel. Foto : Abdullah Toriq/Urban Id

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel, Ruzuan Effendi, menegaskan nama perusahaan PT Belitang Panen Raya (BPR), yang sempat disebut dalam temuan dugaan pelanggaran mutu beras atau pengoplosan oleh Satgas Pangan Nasional, bukan berasal dari wilayah Sumsel.

Sebelumnya, Satgas Pangan Nasional menemukan 212 merek beras di Indonesia yang diduga pelanggaran Salah satu yang disebut berasal dari wilayah Sumsel yakni BPR yang berada di OKU Timur dengan produk Raja Platinum dan Raja Ultima. Namun, DKPP menepis keterkaitan langsung perusahaan tersebut dengan Sumsel.

“Kebetulan yang disebut dalam paparan Kementerian itu bukan dari Sumsel, karena hasil panen yang diambil bukan hanya di Sumsel tetapi ada dari beberapa daerah di Indonesia, meski mereknya milik asal Sumsel,"kata Ruzuan saat dikonfirmasi, Senin (14/7/2025).

Sebelumnya, Satgas Pangan Nasional menemukan 212 merek beras di Indonesia yang diduga melakukan pengoplosan atau melanggar standar mutu. Salah satu yang disebut berasal dari wilayah Sumatera Selatan. Namun, DKPP menepis keterkaitan langsung perusahaan tersebut dengan Sumsel.

Terkait kemungkinan penarikan produk dari pasar, Ruzuan menegaskan bahwa tindakan tersebut berada di tangan otoritas tertentu, bukan dinas daerah.

“Soal penarikan produk dari pasar, itu kewenangan tim khusus yang ditunjuk. Kami hanya melakukan pengawasan mutu dan memberi rekomendasi berdasarkan uji laboratorium,” jelasnya.

Ruzuan juga menegaskan bahwa Sumsel tetap berkomitmen menjaga kualitas dan keamanan beras di pasaran melalui mekanisme pengujian berkala dan surveilans aktif.

“Setia...

Baca Selengkapnya