Bea Cukai Ungkap Mayoritas Balpres Ilegal ke RI Berasal dari Malaysia

1 hari yang lalu 5
ARTICLE AD BOX
Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya TNI Denih Hendrata bersama Dirjen Bea Cukai Djaka Budi Utama menunjukan barang bukti sitaan pakaian bekas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (14/8/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanPanglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya TNI Denih Hendrata bersama Dirjen Bea Cukai Djaka Budi Utama menunjukan barang bukti sitaan pakaian bekas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (14/8/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Mayoritas pakaian bekas (balpres) yang diselundupkan ke Indonesia ternyata berasal dari Malaysia. Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Letjen TNI (Purn.) Djaka Budhi Utama, usai operasi gabungan menggagalkan masuknya tiga kontainer balpres di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Menurut Djaka, jalur penyelundupan pakaian bekas kerap memanfaatkan kedekatan geografis Indonesia dengan Malaysia, baik di perbatasan darat Kalimantan maupun jalur laut di Selat Malaka.

"Sebenarnya negara yang paling banyak ya seperti kita ketahui bahwa yang di Kalimantan itu kan berbatasan dengan Malaysia. Kemudian di perbatasan Selat Malaka juga dengan Malaysia. Mayoritas kalau dilihat dari frekuensi yang masuk ke wilayah Indonesia itu ya dari Malaysia. Karena hampir seluruh balpres yang masuk itu selalu melalui dari Malaysia. Dan kadangkala ada juga yang dari negara-negara tetangga lainnya," ujar Djaka di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (14/8).

Dia menegaskan, penindakan tidak berhenti pada pemusnahan barang bukti, tetapi juga berlanjut ke langkah hukum. Saat ini penyelidikan dan penyidikan tengah berjalan di Pontiana...

Baca Selengkapnya