BI Catat Utang Luar Negeri RI Melambat Jadi Rp 7.004 T per Juni 2025

1 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara FotoPetugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto

Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal II 2025 atau per Juni 2025 sebesar USD 433,3 miliar atau setara Rp 7.004 triliun (kurs Rp 16.168), tumbuh 6,1 persen (yoy). Posisi ULN tersebut melambat dibandingkan kuartal I 2025 yang mencapai 6,4 persen (yoy).

"Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh ULN swasta yang melanjutkan kontraksi pertumbuhan dari triwulan sebelumnya," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resminya, Jumat (15/8).

Dari sisi pemerintah, posisi ULN pada triwulan II 2025 mencapai USD 210,1 miliar. Angka ini tumbuh 10 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2025 yang naik 7,6 persen (yoy). Peningkatan ini dipicu aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik, seiring terjaganya kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi RI di tengah ketidakpastian pasar global.

"Pemerintah terus berkomitmen untuk mengelola ULN secara cermat, terukur, dan akuntabel untuk mencapai pembiayaan yang efisien dan optimal," ungkapnya.

BI mencatat ULN pemerintah digunakan untuk mendukung sektor kesehatan dan kegiatan sosial 22,3 persen, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 19 persen, pendidikan 16,4 persen, ...

Baca Selengkapnya