ARTICLE AD BOX

Bank Indonesia (BI) menilai Indonesia perlu memiliki Sovereign Wealth Fund (SWF) berbasis syariah untuk menarik dana investasi dari negara-negara Timur Tengah.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, keberadaan wadah investasi ini mendesak karena pasar keuangan syariah di Tanah Air masih dangkal, sehingga membatasi potensi pembangunan.
“Kalau pasar keuangan syariah tidak dalam, itu akan menghambat pembangunan. Termasuk juga dana dari luar, dari negara Arab yang ingin masuk ke sini, mereka membutuhkan wadah yang memenuhi prinsip syariah. Kita belum ada,” kata Destry dalam Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah, Rabu (13/8).
“Kalau di dalam tim saya berbicara, kita coba yuk bikin Sovereign Wealth Fund (SWF) yang Syariah gitu,” imbuhnya.
Menurutnya, SWF Syariah bisa menjadi tempat penampungan dana dari investor Timur Tengah yang ingin menanam modal di Indonesia.
Selain mendorong pembentukan SWF Syariah, BI juga tengah menjalankan Blueprint Pengembangan Pasar Uang Syariah dengan fokus pada prinsip 3P yakni peningkatan produk, partisipan, dan pembentukan pricing yang efisien.
Saat ini, pricing pasar uang syariah tercatat masih lebih tinggi sekitar 49 basis poin atau hampir 0,5 persen dibanding pasar uang konvensional. Untuk meningkatkan likuiditas, BI berencana memperluas akses instrumen moneter syariah seperti Sukuk Bank Indonesia (Sukuk B) ke BPKH, Baznas, dan dana pensiun syariah, yang sebelumnya hanya bisa diakses perbankan.
Di samping itu, BI juga men...