ARTICLE AD BOX

Mobil listrik viral, BYD Atto 1 sukses menarik atensi banyak kalangan masyarakat, lantaran harga jual yang terjangkau. Aspek lain yang menjadi daya tarik adalah biaya kepemilikan yang lebih terjangkau dari mobil konvensional di rentang harga serupa.
Hitung-hitungan ongkos operasional selama menggunakan BYD Atto 1 disampaikan langsung oleh Head of Product BYD Motor Indonesia, Boby Baratha melalui presentasinya di Semarang beberapa waktu lalu.
Ia mengeklaim biaya operasional BYD Atto 1 lebih rendah dibandingkan mobil bensin konvensional di kelas dan rentang harga serupa.
Sebagai contoh, Bobby membandingkan biaya kepemilikan Atto 1 Premium yang memiliki banderol Rp 235 juta dengan mobil city car hatchback seharga Rp 225,6 jutaan. Meski harga Atto 1 lebih mahal, biaya yang dikeluarkan untuk operasional lebih hemat hingga 7 persen perusahaan lima tahun.

Diawali dengan biaya energi yang digunakan, mobil Internal Combustion Engine (ICE) diisi menggunakan BBM Pertalite seharga Rp10.000/liter. Sementara, BYD Atto 1 di SPKLU hanya membutuhkan biaya Rp2.630 kWh.
Apabila konsumsi BBM mobil bensin tersebut di angka 20 km/l maka untuk penggunaan sehari-hari 40 kilometer membutuhkan uang Rp20.000. BYD Atto 1 dengan rute perjalanan yang sama hanya membutuhkan Rp14.411 per hari.