ARTICLE AD BOX

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melaporkan hasil kinerja mereka sepanjang 2024 dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XIII DPR RI.
Salah satu yang dibahas adalah hasil kerja Satgas Kontra Radikalisasi BNPT, yang melibatkan beragam lembaga mulai dari Kemenag, Komdigi, Kemendiktisaintek, hingga Pusat Intelijen Angkatan Darat, dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Mereka melaksanakan upaya kontra radikalisme ini lewat 3 metode. Masing-masing metode melibatkan kementerian atau lembaga yang sesuai kewenangannya.
Seperti metode Kontra Narasi misalnya. Program ini melibatkan lembaga seperti Kemenag, Kemendagri, Komdigi, serta TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN).
"Program yang dilakukan penguatan nilai-nilai keagamaan, kebangsaan, dengan melibatkan pemuka agama, dai muda dan penyuluh agama," jelas Kepala BNPT Komjen Pol (Purn.) Eddy Hartono, menjelaskan paparannya, pada RDP itu di Kompleks Parlemen, Kamis (17/7).
"Tokoh-tokoh itu diharapkan mampu meningkatkan kesadaran bahaya radikalisme masyarakat. Serta patroli siber, monitoring isu nasional, identifikasi kontra narasi yang efektif, membuat dan menguatkan kontra narasi yang disebarluaskan ke masyarakat," tambah Eddy.
Program berikutnya adalah Kontra Propaganda. Langkah ini lebih banyak melibatkan aparat penegak hukum dan keamanan negara, seperti BIN, BAIS, TNI, dan Polri.
Mereka mengidentifikasi, menyelaraskan data, melakukan penggalangan terhadap kelompok moderat, rentan, dan...