ARTICLE AD BOX

Mimpi buruk pandemi COVID-19 sempat memukul CV Hasanah Abadi Jaya, 'kerajaan' konveksi busana muslimah di Jatinegara, Jakarta Timur, yang dibangun Maizil Ilham (37) dan Deni Indra (41) sejak 2016.
Ilham awalnya fokus memproduksi busana untuk beberapa merk yang dijajakan di pasar Tanah Abang hingga Thamrin City pada tahun 2012, akhirnya dibantu oleh Deni yang mahir di bidang pemasaran digital.
Konveksi tersebut berhasil mencapai puncak kejayaan pada tahun 2018, mereka mampu memproduksi hingga 10 brand pakaian berbeda baik merek yang dimiliki sendiri ataupun maklon.
“Kita kerja sama. Puncaknya itu kayaknya sekitar 2018-2019. Alhamdulillah penjualan kita bagus. Bisa sampai 10 brand produksi di sini,” ujar Deni, saat ditemui awak media, Jumat (18/7).
Rata-rata kapasitas produksi konveksi dengan payung usaha CV Hasanah Abadi Jaya mencapai 15.000 potong pakaian per bulan. Untuk keuntungan, Maizil menyebut setelah dipasarkan secara online naik hingga 10 kali lipat.
Namun, karena pembatasan aktivitas selama pandemi COVID-19, banyak penjual pakaian di pasar yang gulung tikar membuat bisnis Ilham dan Deni ikut tersendat.
"Lumayan banyak brand yang dari awal, naik lagi di jalan gitu kan, sampai Alhamdulillah semuanya berkembang. Cuma COVID ya agak down," keluh Ilham.
Ilham dan Deni sedikit demi sedikit meniti jalan kembali bangkit dari keterpurukan, meskipun mimpi buruk itu masih menyisakan sedikit lubang bagi keberlangsungan bisnisnya.
Pasca pandemi, untuk pulih tidaklah mudah. Deni menyebut saat ini produksi berada di rata-rata 4.000 potong pakaian per bulan. Bahkan ketika momentum hari raya Idul Fitri saja...