Bupati Lutim soal Pipa Limbah PT Vale Bocor: 30 Hektare Sawah Gagal Panen

6 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Limbah minyak milik tambang nikel PT Vale Indonesia yang mengalami kebocoran mencemari lahan pertanian warga di Desa Asuli, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Minggu (24/8/2025). Foto: Dok. IstimewaLimbah minyak milik tambang nikel PT Vale Indonesia yang mengalami kebocoran mencemari lahan pertanian warga di Desa Asuli, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Minggu (24/8/2025). Foto: Dok. Istimewa

Bupati Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Irwan Bachri Syam angkat bicara terkait kebocoran pipa limbah minyak milik PT Vale Indonesia di Desa Asuli, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Menurutnya, kebocoran limbah perusahaan tersebut membuat masyarakat merugi. Dari data yang diterimanya, puluhan hektare area persawahan diperkirakan akan gagal panen

“Kalau gagal panen, itu sudah pasti gagal panen. Karena itu sudah tercemari dengan minyak,” kata Irwan kepada Kumparan, Senin (25/8).

Ia menjelaskan, kebocoran pipa minyak terjadi pada Sabtu (23/8) pagi. Peristiwa itu, mengagetkan masyarakat, lantaran limbah minyak mengalir di saluran irigasi pengairan persawahan masyarakat sekitar.

Pemkab Lutim langsung membentuk tim bersama pihak perusahaan PT Vale untuk mencari tahu penyebab kebocoran hingga mengidentifikasi dampak kebocoran pipa limbah minyak tersebut.

“Memang kalau berdasarkan laporan dari tim yang sudah saya bentuk, itu hampir kurang lebih 30 hektare area persawahan yang terdampak. Itu baik sawah, empang atau hal-hal yang memang menjadi pendapatan masyarakat di sana,” sebutnya

“Dari 30 hektare itu, sementara hanya satu desa. Tapi, karena sudah berlangsung dua hari ini, namanya juga air terus mengalir, sehingga kembali terdampak sebanyak dua desa. Jadi, total ada tiga desa,” sambung dia.

Baca Selengkapnya