Cetak Biru Sports Tourism Indonesia: Belajar dari Piala Presiden 2025

4 jam yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
Tim Port FC Thailand mengangkat Piala saat penganugerahan pemenang Piala Presiden di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (13/7/2025). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTOTim Port FC Thailand mengangkat Piala saat penganugerahan pemenang Piala Presiden di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (13/7/2025). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO

Piala Presiden 2025 bukan sekadar turnamen sepak bola. Ia adalah ilustrasi hidup tentang bagaimana olahraga dapat melampaui batas lapangan dan menjelma menjadi medium penggerak ekonomi, budaya, hingga pariwisata.

Dalam konteks pembangunan kepariwisataan nasional, penyelenggaraan turnamen ini dapat dibaca sebagai model nyata dari sports tourism, sebuah pendekatan strategis yang memosisikan olahraga sebagai pintu masuk menuju pengalaman wisata yang lebih komprehensif dan berdampak luas.

Konsep sports tourism bukan hal baru di kancah global. Negara-negara seperti Qatar, Jepang, dan Inggris telah membuktikan bahwa olahraga bisa menjadi alat diplomasi, promosi budaya, sekaligus pengungkit ekonomi lokal. Namun, yang jarang disoroti adalah bagaimana kegiatan olahraga dapat dikelola sebagai atraksi khas (signature attraction) yang menjadikan pengalaman sebagai alasan utama kedatangan wisatawan, bukan hanya lokasi atau fasilitas.

Dalam konteks ini, Piala Presiden 2025 menghadirkan prototipe yang relevan: sebuah ajang olahraga yang tidak hanya menampilkan kompetisi, tetapi juga mengaktivasi kota, komunitas, dan budaya.

Geliat Ekonomi, Budaya, dan Hiburan Rakyat

Sejumlah penari membawakan tarian pembuka pada pembukaan Piala Presiden di Stadio...                    </div>

                    <div class= Baca Selengkapnya