China: Kami Hargai Perdamaian, Tak Cari Hegemoni dan Ekspansi

10 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
 JASON LEE/AFPIlustrasi tentara China. Foto: JASON LEE/AFP

Kedutaan Besar China di Indonesia memperingati pembentukan Tentara Pembebasan Rakyat ke-98. Acara ini dihadiri Atase Pertahanan China Kolonel Senior Xu Sheng, Dubes China untuk RI Wang Lutong, dan Rektor Universitas Pertahanan Anton Nugroho.

Atase Pertahanan China Kolonel Senior Xu Sheng dalam sambutannya mengungkapkan Tentara Pembebasan Rakyat (TPR) telah membuat kontribusi yang bersejarah bagi pembebasan rakyat China hingga perkembangan negara, pertahanan, dan kedaulatan China.

"Di titik awal sejarah baru, dipandu oleh filosofi Presiden Xi Jinping dalam memperkuat militer di era baru, TPR berkomitmen untuk mengikuti jalan China menuju pembangunan militer, melakukan upaya habis-habisan mencapai tujuan 100 tahun Tentara Pembebasan Rakyat pada 2027, dan menciptakan fase baru dalam pertahanan nasional dan modernisasi militer," kata Xu Sheng di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Selasa (22/7).

Xu Sheng mengatakan, tahun ini adalah peringatan ke-80 kemenangan China atas perlawanan melawan agresi Jepang dan Perang Antifasis. Xu Sheng menyebut, perang yang terjadi 80 tahun lalu merupakan peperangan yang menentukan antara keadilan dan kejahatan hingga kemajuan dan reaksi.

"Perang Perlawanan Rakyat China terhadap Agresi Jepang dimulai paling awal dan berakhir paling akhir. Dalam menentang agresi, rakyat China yang gigih berjuang dan gagah berani akhirnya meraih kemenangan total atas agresi asing, melestarikan peradaban 5.000 tahun China, dan menegakkan tujuan perdamaian dunia," tuturnya.

Xu Sheng mengibaratkan perang seperti cermin. Menurutnya, perang dapat membantu sebuah bangsa untuk lebih menghargai makna dan nilai perdamaian.

"Kami, bangsa China, menghargai perdamaian. Tak peduli sekuat apa pun China, China tidak akan pernah...

Baca Selengkapnya