ARTICLE AD BOX

Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou mengusulkan penghapusan dua hari libur nasional dari kalender tahunan untuk menghemat anggaran tahun depan. Dua hari libur nasional yang mungkin akan dihapus adalah Senin Paskah dan yang menandai kemenangan sekutu atas Nazi atau Victory Day.
Dikutip dari AP, Rabu (16/7), usulan tersebut merupakan salah satu upaya penghematan anggaran yang diusulkan Bayrou -- usulan yang dinilai berpotensi gagal.
Bayrou berargumen bahwa dengan menghapus dua hari libur nasional dapat menghasilkan pendapatan pajak dari aktivitas ekonomi, yang berkontribusi pada penghematan total sekitar EUR 44 miliar.
Presiden Emmanuel Macron menugaskan Bayrou untuk menyusun anggaran yang memangkas biaya guna menurunkan utang dan defisit Prancis yang besar.
Namun di sisi lain, Prancis juga menambah anggaran miliaran euro untuk pengeluaran pertahanan yang baru demi menghadapi ancaman yang muncul dari Rusia dan negara-negara lain.
Bayrou mempertanyakan pentingnya makna keagamaan dari Senin Paskah, dan juga Victory Day yang dirayakan setiap 8 Mei.Meski demikian, Bayrou mengatakan penghapusan dua hari libur nasional itu hanya sekadar usulan dan dia terbuka dengan gagasan lain. Prancis saat ini memiliki 11 hari libur nasional per tahun.
Tanpa mayoritas parlemen, kelompok sentris Macron harus memenangkan dukungan dari lawan-lawannya di sayap kiri dan kanan untuk meloloskan anggaran musim gugur tahun ini.
Usulan anggaran Bayrou dengan cepat diserang oleh serikat pekerja dan Partai Nasional sayap kanan ...