Disetujui Komisi XII DPR, Ini Rincian Subsidi Energi-Lifting Migas RAPBN 2026

5 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membacakan laporan pemerintah saat Rapat Paripurna DPR RI Ke-13 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTOMenteri ESDM Bahlil Lahadalia membacakan laporan pemerintah saat Rapat Paripurna DPR RI Ke-13 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

Komisi XII DPR menyetujui usulan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait asumsi makro, meliputi lifting minyak dan gas bumi (migas), Indonesia Crude Price (ICP), serta volume subsidi BBM, LPG, dan listrik dalam RAPBN 2026.

Bahlil menjelaskan, usulan proyeksi harga minyak mentah Indonesia ditetapkan berdasarkan hasil Rapat Koordinasi antar K/L dan Bank Indonesia (BI) pada tanggal 6 Agustus 2025, yakni sebesar USD 70 per barel.

"Kami berkesimpulan bahwa ICP kita di tahun 2026 itu sebesar USD 70 per barel ICP," katanya saat Rapat Kerja Komisi XII DPR, Rabu (27/8).

Angka perkiraan rata-rata ICP tahun 2026 merujuk kepada publikasi US EIA dan Pooling Reuters, di mana proyeksi harga minyak mentah Brent 2026 rata-rata USD 60 per barel, dan WTI rata-rata USD 56 per barel.

Sementara itu, realisasi ICP hingga Juli 2025 mencapai USD 69,73 per barel dan diperkirakan ICP hingga akhir 2025 adalah USD 70 per barel. Asumsi tersebut juga sesuai dengan Nota Keuangan RAPBN 2026.

Kemudian, Bahlil menetapkan target lifting migas dalam RAPBN 2026 sebesar 1.594.000 barrel oil equivalent per day (BOEPD), terdiri dari lifting minyak sebesar 610.000 barrel oil per day (BOPD), naik tipis ...

Baca Selengkapnya