ARTICLE AD BOX

Ekonomi Israel mengalami penyusutan pada kuartal II 2025. Hal ini disebabkan oleh perang dengan Iran selama 12 hari yang mengakibatkan banyak bisnis lumpuh.
Dikutip dari Bloomberg pada Senin (18/8), Badan Pusat Statistik (BPS) Israel melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Israel turun 3,5 persen secara tahunan.
Angka tersebut juga jauh lebih rendah dari perkiraan survei Bloomberg yang memperkirakan ekonomi Israel masih akan tumbuh tipis 0,2 persen. BPS Israel juga melaporkan bahwa perang dengan Iran tersebut berdampak besar pada pengeluaran konsumsi rumah tangga.
Tercatat, konsumsi rumah tangga Israel merosot 4,1 persen. Selain itu, investasi juga anjlok 12,3 persen. Bahkan, PDB sektor bisnis turun 6,2 persen sementara PDB per kapita turun 4,4 persen atau menjadi yang terendah dalam setahun terakhir.
Sebelumnya, Bank Sentral Israel memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 3,3 persen pada tahun ini sementara Kementerian Keuangan Israel menurunkannya menjadi 3,1 persen pada pekan lalu.
“Bank of Israel baru-baru ini memperkirakan adanya defisit PDB 4 persen dari tren pertumbuhan sebelum perang, setara sekitar 80 miliar shekel. Data hari ini makin menjauhkan peluang menutup celah itu,” ujar Ronen Menachem, Kepala Ekonom Pasar di Mizrahi Tefahot Bank.