ARTICLE AD BOX

Presiden AS Donald Trump telah didiagnosis menderita kondisi gangguan pembuluh darah, insufisiensi vena kronis. Hal itu disampaikan Gedung Putih menyusul spekulasi mengenai tangannya yang memar parah dan kakinya yang bengkak.
Dilansir AFP, Minggu (20/7), Sekretaris Pers Karoline Leavitt mengatakan, perubahan warna pada tangan kanan Trump akibat sering berjabat tangan dan konsumsi aspirin.
"Sementara itu, perubahan warna yang banyak dilaporkan di tangan kanan Trump merupakan iritasi jaringan akibat sering berjabat tangan dan penggunaan aspirin sebagai bagian dari perawatan kardiovaskular standar," ujarnya.
Leavitt menjelaskan, Trump sempat merasakan sedikit rasa sakit karena pembengkakan di kakinya. Karenanya, dokter dari Gedung Putih sempat memeriksanya.
"Dalam beberapa minggu terakhir, Presiden Trump merasakan sedikit pembengkakan di kaki bagian bawahnya," kata Leavitt.
Leavitt menuturkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, Trump didiagnosis menderita penyakit insufisiensi vena kronis. Ia menjelaskan bahwa hal itu wajar bagi pria berusia di atas 70 tahun.
