Harga Minyak Naik di Tengah Nasib Perang Ukraina, CPO-Batu bara Menguat

1 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
 REUTERS/Jeenah MoonPresiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan konferensi pers setelah pertemuan mereka untuk merundingkan akhir perang di Ukraina, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, AS, 15 Agustus 2025. Foto: REUTERS/Jeenah Moon

Harga minyak mentah naik sekitar 2 persen karena persediaan minyak mentah AS terpantau turun pada Rabu (20/8) waktu setempat. Investor menunggu langkah selanjutnya dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang Ukraina dengan sanksi terhadap minyak mentah Rusia yang tersisa untuk saat ini.

Mengutip Reuters Kamis (21/8), minyak mentah Brent naik USD 1,05 atau 1,6 persen menetap di USD 66,84 per barel. West Texas Intermediate (WTI) ditutup pada USD 63,21 per barel, naik sebesar 86 sen atau 1,4 persen.

Administrasi Informasi Energi AS menjelaskan perusahaan energi menarik 6 juta barel minyak mentah dari persediaan selama minggu yang berakhir pada 15 Agustus 2025. Hal tersebut lebih besar dari penarikan 1,8 juta barel yang diperkirakan oleh analis dalam jajak pendapat Reuters dan penurunan 2,4 juta barel yang menurut sumber pasar kelompok perdagangan American Petroleum Institute.

"Kami mengalami penarikan kasar berukuran layak. Kami melihat rebound dalam ekspor. Itu dan permintaan kilang yang kuat benar-benar membuat ini menjadi laporan yang bullish," kata John Kilduff, mitra dengan Again Capital.

CPO

Harga minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) terpantau mengalami kenaikan pada penutupan hari Rabu (20/8). Berdasarkan situs Barchart, harga CPO untuk kontrak September 2025 naik 0,61 persen menjadi MYR 4.451 per ton.

Batu Bara

Baca Selengkapnya