ARTICLE AD BOX

Dalam literatur politik modern dikenal istilah kakistokrasi, yakni sistem pemerintahan yang dijalankan oleh orang-orang terburuk, tidak berkompeten, dan cenderung korup. Meski istilahnya baru, substansi fenomena ini telah lama dikupas dalam Al-Quran.
Kitabullah menyingkap bagaimana amanah yang diserahkan pada orang yang salah akan melahirkan rezim yang zalim, menindas, dan pada akhirnya menghancurkan masyarakat.
Amanah yang Salah Tempat
Allah SWT menegaskan prinsip dasar kepemimpinan:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil…”Kakistokrasi lahir ketika amanah diserahkan bukan kepada yang berhak, tetapi kepada orang yang serakah, inkompeten, atau haus kekuasaan.
Pemimpin Zalim sebagai Hukuman
Al-Qur’an menyingkap dimensi sosial yang tajam:
“Dan demikianlah Kami jadikan di antara orang-orang yang zalim itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang lain disebabkan apa yang mereka usahakan.”Ayat ini menegaskan bahwa pemimpin zalim tidak muncul di ruang hampa; ia lahir sebagai konsekuensi atas kelalaian kolektif masyarakat yang rela didominasi atau bahkan ikut menikmati sistem yang zalim.
Firaun: Prototipe Kakistokrasi
