ARTICLE AD BOX

Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mengusulkan tambahan anggaran untuk tahun 2026. Usulan tambahan itu salah satunya adalah untuk tunjangan kinerja (Tukin) Dosen.
Sekjen Kemendikti Togar Mangihut Simatupang menyebut, secara total, Kemendikti mengusulkan tambahan anggaran 2026 sebesar Rp 5,9 triliun. Usulan anggaran tambahan itu untuk beberapa pos di kementerian tersebut.
“Untuk usulan tambahan 2026 secara keseluruhan adalah Rp 5,936 triliun dan kami dapatkan di sekretariat jenderal itu masih membutuhkan tambahan sebesar Rp 256,022 miliar, di inspektorat jenderal tidak ada usulan tambahan anggaran, di Direktorat Jenderal pendidikan tinggi sebesar Rp 4,410 triliun,” kata Togar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (27/8).
“Kemudian di Direktorat Jenderal riset dan pengembangan tidak ada usulan tambahan dan terakhir di Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi memerlukan tambahan sebesar Rp 1,270 triliun,” sambungnya.
Selain itu, Togar juga membeberkan dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR itu bahwa pihaknya memerlukan tambahan anggaran untuk dukungan manajemen (Dukman) yang salah satu posnya adalah untuk tunjangan kinerja (Tukin) Dosen.
“Dukman ini ada tambahan sebesar Rp 3,562 triliun diperuntukkan antara lain untuk Tukin dosen sebesar Rp 2,6 triliun dan pengangkatan dan dosen ASN tahun 2026,” kata dia.
Sebelumnya, Kemdiktisaintek secara resmi mengumumkan pemberian tunjangan kinerja (tukin) kepada 31.066 dosen ASN di lingkungan Kemdiktisaintek.
Pemberian tukin dilakukan kepada tiga kelompok dosen, yakni dosen di Satuan K...