ARTICLE AD BOX

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam keras serangan Israel yang menargetkan tenda berisi jurnalis di Gaza City hingga menewaskan 5 jurnalis dari Al-Jazeera, pada Minggu (10/8) malam waktu setempat.
"Majelis Ulama Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam sekaligus mengecam dengan sekeras-kerasnya tindakan militer Israel yang telah membunuh lima wartawan Al Jazeera," ujar Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim dalam keterangan resminya, Senin (11/8).
Kelima jurnalis tersebut adalah Anas al-Sharif, Mohammed Qreiqeh, Ibrahim Zaher, Mohammed Noufal, dan Moamen Aliwa. Sudarnoto menilai kematian mereka merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip perlindungan jurnalis dan kebebasan pers dalam meliput konflik berskala besar.
Ia juga mengecam tuduhan Israel yang menyebut Anas al-Sharif sebagai anggota kelompok teroris Hamas. Baginya, pelabelan itu sebagai cara membenarkan pembunuhan yang justru melanggar hukum internasional.
"MUI memandang tuduhan militer Israel kepada wartawan, termasuk Anas al-Sharif, sebagai teroris adalah tuduhan keji di luar nalar sehat," sambungnya.
Organisasi ini menyatakan keprihatinan atas memburuknya situasi yang dihadapi para jurnalis sebagai garda terdepan dalam menyampaikan kebenaran terkait konflik Palestina. MUI menyinggung dua laporan organisasi pers internasional yang mengadvokasi perlindungan jurnalis terkait situasi keamanan untuk meliput di sana:
Committee to Protect Journalists (C...