Konten TikTok: 'Mata Bawah Air' TNI AL, Dulu Cari Pesawat Lion Air yang Jatuh

7 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Prajurit TNI AL awak KRI Spica-934 melakukan peran muka belakang saat akan melakukan Ekspedisi Jala Citra 1 Aurora 2021 di Dermaga Pondok Dayung, Koarmada 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (3/8/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTOPrajurit TNI AL awak KRI Spica-934 melakukan peran muka belakang saat akan melakukan Ekspedisi Jala Citra 1 Aurora 2021 di Dermaga Pondok Dayung, Koarmada 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (3/8/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
@kumparan

Setelah hampir dua minggu tenggelam, bangkai KMP Tunu Pratama Jaya akhirnya ditemukan pada kedalaman sekitar 49 meter di perairan Selat Bali. Kapal dalam kondisi terbalik dan pertama kali teridentifikasi pada 12 Juli 2025 pukul 11.41 WIB lewat visualisasi kamera bawah laut oleh tim penyelam TNI AL bersama KRI Spica-934. Kapal ini diketahui membawa 65 orang, terdiri dari 12 kru dan 53 penumpang. Hingga saat ini, 30 orang selamat dan 17 orang meninggal dunia telah ditemukan, sementara 18 orang lainnya masih dalam pencarian. KRI Spica-934 menjadi andalan utama dalam misi pencarian ini. Kapal hidro oseanografi milik Pushidrosal TNI AL tersebut memang dirancang untuk misi survei laut dalam. Dibekali teknologi mutakhir seperti single beam echo sounder, multibeam systems, dan Autonomous Underwater Vehicle (AUV) Hugin 1000, KRI Spica mampu melakukan pencarian objek hingga kedalaman 1.000 meter. Kapal ini sebelumnya juga pernah dilibatkan dalam misi pencarian pesawat Lion Air JT 610. Meski bukan kapal tempur, KRI Spica tetap dipersenjatai dengan meriam PSU Rheinmetall kaliber 20 mm dan dua senapan mesin berat M2HB. Kapal sepanjang 60 meter ini dapat membawa hingga 46 personel, menjadikannya kapal survei strategis milik TNI AL. Proses penca...

Baca Selengkapnya