ARTICLE AD BOX

Saat ini isu ketahanan pangan menjadi perhatian besar pemerintah di tengah krisis finansial global. Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya swasembada pangan dan keberlanjutan sektor pertanian.
Sejalan dengan fokus tersebut, seorang mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Yulia Rahmawati, menghadirkan penelitian skripsi yang menarik tentang peran pupuk organik dan rumah burung hantu dalam memperkuat ketahanan pangan berkelanjutan dan meningkatkan profitabilitas petani di tingkat desa.
Dalam penelitiannya, Yulia menemukan bahwa pupuk organik mampu menjaga kualitas tanah pertanian dan mengembalikan unsur hara dengan biaya lebih terjangkau. Sementara itu, rumah burung hantu berfungsi sebagai solusi alami dalam mengendalikan populasi tikus di sawah. Dengan demikian, biaya operasional petani menurun dan profit yang diperoleh pun meningkat.
“Penggunaan pupuk organik dapat menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang, sedangkan keberadaan burung hantu efektif mengurangi serangan hama tikus. Keduanya mampu menciptakan sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan dan menguntungkan petani dibanding dengan faktor lainnya di masing-masing wilayah,” jelas Yulia, Sabtu (23/8).
Penelitian yang dibimbing oleh Dosen Teknik Industri, Ir. Hery Murnawan, S.T., M.T., ini menggunakan metode SEM-PLS dan sistem dinamis dengan bantuan software Smart-PLS dan Stella.
Analisis SEM-PLS dilakukan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap ketahanan pangan berkelanjutan di tiap wilayah. Faktor tersebut dibagi berdasarkan teori Triple Bottom Line, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Sel...