Masyarakat Makin Melek Digital, Penggunaan QRIS Tumbuh Cepat

5 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 Masruroh/Basra Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) Bank Indonesia, Himawan Kusprianto. Foto: Masruroh/Basra

Penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tumbuh cepat sejak diluncurkan pada 2019 silam. Meski sempat terseok di awal peluncurannya, namun badai pandemi yang mendera 2020 silam 'memaksa' masyarakat untuk melek digital. Hal ini turut berimbas pada penggunaan QRIS yang melonjak secara signifikan.

"Suatu sistem atau inovasi, berhasil atau tidaknya diukur dari seberapa cepat dia bisa memberikan solusi dan seberapa masif digunakan masyarakat. Dan penambahan jumlah pengguna QRIS ini sangat cepat, itu berarti (QRIS) berhasil," Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (KPw BI Jatim), (18/7).

Data BI menunjukkan, jumlah pengguna QRIS hingga Maret 2025 mencapai 56,28 juta dengan jumlah merchant QRIS sebanyak 38,1 juta dan jumlah Electronic Data Capture (EDC) sebanyak 2,3 juta.

Dalam kesempatan yang sama Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) Bank Indonesia, Himawan Kusprianto menuturkan perkembangan QRIS sangat akseleratif, karena kemudahan penggunaan dan penetrasi mobile phone yang makin masif.

Himawan mengungkapkan faktor lain yang juga mendorong peningkatan transaksi QRIS adalah pandemi COVID-19, di mana saat itu masyarakat memang dibatasi untuk menjalani aktivitas kontak fisik.

"Ada faktor lain yaitu pandemi COVID-19 yang ternyata men-triger. Sebelumnya jualan QRIS susah," imbuh Himawan.

Himawan melanjutkan, jika dilihat berdasarkan kelompok umur, generasi Z merupakan pengguna terbanyak QRIS dengan kontribusi mencapai 27 persen.

Kemudian disusul generasi milenial dengan kontribusi 25,87 persen, generasi X dengan kontribusi 21,88 persen, baby boomer dengan kontribusi 11,56 persen, dan ge...

Baca Selengkapnya