ARTICLE AD BOX

Mendagri Muhammad Tito Karnavian menegaskan pentingnya menjaga stabilitas harga pangan. Hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan. Selain itu, masyarakat juga menginginkan agar masalah pangan menjadi atensi pemerintah.
Ia menegaskan, Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar terhadap ketahanan pangan. Bahkan, dalam berbagai kesempatan, Presiden menegaskan bahwa program yang paling utamanya adalah swasembada pangan.
“Bahkan beliau (Presiden) menerjemahkan negara kita, negara yang merdeka, negara yang merdeka dari pangan. Adanya kekuatan pangan yang bisa menghidupi rakyatnya sendiri,” ujar Tito saat membuka Gerakan Pangan Murah di Plataran eks-MTQ Tugu Religi, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (26/8/2025).
Tito menambahkan, komitmen pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan terlihat dari meningkatnya produksi beras nasional pada 2024–2025 yang membuat stok di Bulog mencapai lebih dari 4 juta ton. Namun demikian, ia mengingatkan agar persoalan stabilitas harga tetap menjadi fokus, mengingat pangan merupakan kebutuhan dasar yang tidak bisa ditunda.
Karena itu, ia menekankan pentingnya menjaga inflasi agar tetap terkendali pada kisaran angka 1,5 hingga 3,5 persen. Menurutnya, angka tersebut menjadi titik seimbang yang menguntungkan baik konsumen maupun produsen. “Angka ini adalah angka yang menyenangkan konsumen dan menyenangkan produsen,” ujarnya.