Mengenalkan Konsep Daur Ulang ke Anak, Harus Mulai dari Mana?

7 jam yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
Suasana Talk Show Li Minerale di Festival Hari Anak 2024, Jakarta, Sabtu (27/7/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanSuasana Talk Show Li Minerale di Festival Hari Anak 2024, Jakarta, Sabtu (27/7/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Moms, semakin dini anak diajak untuk peduli lingkungan, semakin besar pula peluang mereka tumbuh menjadi generasi yang bertanggung jawab.

Nah, dua konsep sederhana yang bisa ditanamkan sejak dini adalah reduce (mengurangi sampah) dan reuse (menggunakan kembali barang layak pakai), dan recycle (daur ulang sampah bekas).

Membiasakan anak untuk mendaur ulang sampah sejak kecil bisa menumbuhkan empati terhadap alam dan makhluk hidup sekitar, lho Moms. Anak juga semakin terasah kemampuan berpikir kreatifnya saat melihat barang bekas berpeluang menjadi sesuatu yang berguna.

Tapi, untuk bisa merasakan manfaat itu, harus dimulai dari mana?

Jangan ragu, Moms. Belajar daur ulang dan menggunakannya kembali bisa dimulai dari anak usia 4–5 tahun. Di usia ini, anak sudah memahami cara memilah sesuatu. Anak pada umumnya senang diajak membuat karya sederhana dari barang bekas karena sudah punya rasa ingin tahu yang tinggi.

Anda bisa mulai menggunakan barang bekas di rumah sebagai media belajar recyling. Galon bekas, botol plastik, kardus, kaleng susu, atau bungkus kertas, bisa disulap jadi mainan mini mereka. Atau, bisa juga dijadikan celengan, pot tanaman, dan barang berguna lainnya.

Tentu saja, mereka akan merasa bangga saat hasil karyanya bisa dimainkan bersama teman atau dipajang di rumah.

Kunci utamanya adalah “seru”. Anak lebih mudah memahami konsep dan tertarik pada kegiatan daur ulang saat kegiatannya terasa men...

Baca Selengkapnya