Menjaga Elang Jawa dari Kepunahan di Gunung Muria

7 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 Nusantara Endemics/ShutterstockIlustrasi elang Jawa. Foto: Nusantara Endemics/Shutterstock

Elang Jawa atau Nisaetus bartelsi merupakan burung khas pulau jawa yang terancam punah. Populasinya hanya tersisa di hutan-hutan alami di pulau Jawa. Jumlah elang jawa pun diperkirakan tersisa 300-500 ekor di Jawa dan Bali.

Dari sisi karakteristik, burung pemangsa unik dengan jambul dan paruh yang melengkung tajam. Tak heran jika salah satu penyebab kepunahannya adalah perburuan liar.

Selain itu, elang jawa betina juga hanya dapat bertelur satu butir saat musim pembiakan. Praktis, laju reproduksi burung yang menjadi simbol garuda ini termasuk lambat. Hal tersebut diperkeruh dengan adanya penyempitan habitat akibat pergeseran fungsi lahan hutan.

 Dok. Sanggabuana Conservation FoundationBurung Garuda atau elang jawa (Nisaetus bartelsi) yang dilepasliarkan di Pegunungan Sanggabuana Karawang. Foto: Dok. Sanggabuana Conservation Foundation

Elang jawa digolongkan sebagai spesies terancam punah dengan status genting (Endangered) oleh IUCN dan CITES melarang elang jawa diperdagangkan secara ilegal di pasar internasional. Perlindungan ini bertujuan untuk memulihkan populasi elang jawa sekaligus menyeimbangkan rantai makanan, sebab elang jawa merupakan predator hama pertanian.

Pada 14 Mei 2025, tiga ekor elang jawa pernah tertangkap kamera Java-wide Leopard Survey (JWLS) di langit Pegunungan Kelud sedang beterbangan dan bertengger di pepohonan tinggi. JWLS merupakan hasil kolaborasi PT Djarum, Kementerian Kehutanan, dan Yayasan SINTAS Indonesia untuk memetakan p...

Baca Selengkapnya