Modal Rp 22,7 T untuk Bulog Serap 3 Juta Ton Gabah Dinilai Tak Cukup

1 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Pekerja mengusung alat pemisah gabah di Desa Teja Timur, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (25/5/2021). Foto: Saiful Bahri/ANTARA FOTOPekerja mengusung alat pemisah gabah di Desa Teja Timur, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (25/5/2021). Foto: Saiful Bahri/ANTARA FOTO

Pengamat pertanian menilai modal dari pemerintah kepada Perum Bulog sebesar Rp 22,7 triliun tidak cukup untuk menyerap 3 juta ton gabah setara beras pada 2026.

Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori, menjelaskan jika Bulog ditugaskan menyerap gabah setara beras sebanyak 3 juta ton, maka Bulog harus menyerap sebanyak 6 juta ton Gabah Kering Panen (GKP). Sebab 1 kg gabah setara beras atau beras sama dengan 2 kg GKP.

Dia kemudian mengkalkulasi Harga Pokok Penjualan/Pembelian (HPP) GKP Rp 6.500 per kg dengan 6 juta ton yang harus diserap Bulog dan angkanya di atas Rp 22,7 triliun. Berdasarkan hitungan kumparan Rp 6.500 kemudian dikali 6 juta ton maka menghasilkan angka Rp 39 triliun.

“3 juta kalau setara beras artinya gabahnya 1 kali 2 kan, 6 juta ton. (Rp 22,7 triliun) nggak cukup, nggak cukup,” tutur Khudori kepada kumparan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/8).

Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori dalam diskusi Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparanPengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori dalam diskusi Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2025). Foto: Widya Islamiati...
Baca Selengkapnya