ARTICLE AD BOX

Otoritas China menangkap pria bernama Jiao (38), di kota Nanjing, karena menyebarkan konten cabul. Ia disebut memperdagangkan konten seksual yang dibuatnya dengan 1.691 laki-laki yang direkam tanpa izin usai berdandan sebagai perempuan.
Mengutip The Standard, Rabu (16/7), kasus ini menjadi sorotan publik usai ribuan orang yang menikmati jasa Jiao adalah pria yang dianggap sebagai 'pria berkualitas'--memiliki fisik dan penampilan yang atraktif.
Ia menjadi buah bibir, baik oleh warga China ataupun internasional, usai identitasnya terungkap.
Dalam menjalankan aksinya, pelaku menggunakan berbagai penyamaran, termasuk wig, riasan, filter kecantikan, dan perangkat lunak pengubah suara, untuk menampilkan dirinya sebagai 'Red Sister' guna memikat para pria dengan janji kencan seksual gratis.
Sebagai gantinya, Jiao hanya meminta barang-barang biasa, seperti buah-buahan, minyak kacang, tisu, dan susu.
Diskusi di platform media sosial China, Xiaohongshu, mengungkapkan Jiao akan menampilkan dirinya sebagai perempuan yang sudah menikah di aplikasi kencan guna menggaet pria yang tergoda untuk menjalin hubungan intim dengan orang yang telah berpasangan.
Salah satu influencer kebugaran China, Chiyang (25), mengonfirmasi dirinya sebagai korban usai akun media sosial Xiaohongshu-miliknya, ia memohon agar penyebaran videonya yang bocor ke publik dihentikan.
Sebelum menghapus akunnya, ia juga menyebutkan dalam bio-nya bahwa hidupnya menjadi kacau dan bersiap untuk meninggalkan Nanjing.
Usai dijerat dengan pasal penyebaran konten cabul, pihak berwenang China tengah menyelidiki apakah Jiao sengaja menyebarkan penyakit menular seksual, yang dapat menjeratnya dengan tuduhan 'membahayakan ke...