ARTICLE AD BOX

Prada Lucky Namo, prajurit TNI dari Teritorial Pembangunan (TP) 834 Wakanga Mere Nagekeo, NTT, mengembuskan napas terakhirnya di ICU RSUD Aeramo. Ia dirawat intensif selama empat hari usai dikeroyok senior saat menjalani pembinaan prajurit.
Hingga kini, belum diketahui motif dari pengeroyokan yang membuat Prada Lucky meninggal.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto bakal mengevaluasi program pembinaan prajurit. Namun evaluasi ini menunggu hasil pemeriksaan 20 tersangka pengeroyokan terhadap Prada Lucky diterbitkan.
Piek juga belum mau mengungkap kronologi maupun motif penganiayaan Prada Lucky.
"Ini masih didalami. Kemarin sudah saya sampaikan, 20 orang sedang diperiksa. Nanti akan kita tindak lanjuti (evaluasi) setelah ada (hasil) pemeriksaan," katanya singkat saat menghadiri HUT ke-67 Provinsi Bali di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Kota Denpasar, Bali, Kamis (14/8).

Prada Lucky tewas usai dirawat intensif selama empat hari di ICU RSUD Aeramo. Selain dia, ada prajurit lainnya yang turut dianiaya dan selamat. Identitas prajurit yang selamat itu belum diungkap. Prajurit inilah yang jadi saksi peristiwa tewasnya Prada Lucky.
Dalam kasus ini, salah satu tersangka merupakan perwira yang dijerat dengan Pasal 132 Pidana Militer. Dia dinilai dengan sengaja mengizinkan seorang bawahan atau militer yang lainnya untuk melakukan tindak kekerasan.