Pembunuh Karyawan BPS Duplikat Kunci Perumahan Jadi 3, Ini Alasannya

1 jam yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
Konferensi pers Tim Penyidik Satreskrim Polsek Maba Selatan, Halmahera Timur, usai melakukan pemeriksaan terhadap istri dari tersangka kasus dugaan pembunuhan terhadap pegawai Badan Pusat Statistik berinisial KLP di Kota Ternate, Rabu (13/8/2025). Foto: kumparanKonferensi pers Tim Penyidik Satreskrim Polsek Maba Selatan, Halmahera Timur, usai melakukan pemeriksaan terhadap istri dari tersangka kasus dugaan pembunuhan terhadap pegawai Badan Pusat Statistik berinisial KLP di Kota Ternate, Rabu (13/8/2025). Foto: kumparan

Aditiya Hanafi, pembunuh pegawai Pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur, Karya Listyanti Pertiwi atau Tiwi, ternyata otak di balik penduplikatan kunci perumahan. Hal itu terungkap usai pemeriksaan istri Aditiya, Almira Fajriyanti Marsaoly, oleh kepolisian.

Kuasa hukum Almira, Ahmad Hamza, menjelaskan, awalnya perumahan yang ditempati kliennya dengan Tiwi hanya ada 1 kunci. Namun atas dasar perintah Aditiya, kunci itu diduplikat,

Atas modal kepercayaan, akhirnya kunci diduplikat. Namun tidak hanya 1, tapi ditambah 2.

“Agar klien kami pegang 1 kunci sementara korban juga memegang 1 kunci. Tetapi ternyata kunci dibuat 3 kunci. Sementara 1 lagi untuk jaga-jaga jika ada kunci yang hilang. Akhirnya 1 kunci itu ditahan pelaku,” kata Ahmad usai pemeriksaan Almira di Polda Maluku Utara, Rabu (13/8).

Ahmad menambahkan, dari pengakuan Almira, satu kunci itu memang sudah lama ditahan pelaku sejak 2024.

 Dok. IstimewaAditya Hanafi, pegawai BPS tersangka pembunuhan kolega. Foto: Dok. Istimewa

“Saat itu memang pelaku sudah menjalani hubungan asmara dengan saksi, sehingga dipercayakan untuk membuat kunci dup...

Baca Selengkapnya