ARTICLE AD BOX

Kepolisian daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkap hasil autopsi sementara jenazah anggota intel Polsek Sekotong, Polres Lombok Barat Brigadir Esco Faska Rely.
Esco ditemukan tewas di kebun warga Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar. Kondisinya sudah membusuk terkapar di tanah dan leher terikat tali di sebuah pohon.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB Kombes Syarif Hidayat mengatakan hasil autopsi jenazah korban menunjukkan adanya indikasi kekerasan pada tubuh korban.
"Pada leher korban (tanda kekerasan),” ujar Syarif kepada wartawan, Selasa (26/8/2025).
Namun Syarif tidak merinci bentuk bekas kekerasan dan penyebab kekerasan itu.
Syarif mengatakan penyebab kematian Brigadir Esco saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Menurutnya penyidik terus mendalami perkara ini dengan memeriksa saksi-saksi, termasuk istri korban dan orang pertama yang menemukan jenazah, yakni mertua korban.
“Kita masih dalami keterangan saksi-saksi, termasuk dari pihak keluarga,” katanya.
Sebelumnya, Polda NTB bersama Satuan Reserse Kriminal Polres Lombok Barat telah menggelar rapat koordinasi untuk membahas langkah lanjutan penyidikan.
Jenazah Brigadir Esco pada Minggu (24/8/2025) sekitar pukul 11.30 Wita di Dusun Nyiur Lembang Dalem.
Penemuan itu berawal dari mertua korban, Saihun mencari ayamnya yang hilang di bukit belakang rumahnya. Saat menyisir area tersebut, menemukan sesosok pria dalam posisi telentang di bawah pohon dengan kondisi leher terikat tali.
Identitas korban kemudian diketahui sebagai anggota Polri dari barang-barang yang ditemukan, seperti pakaian dinas, ponsel, jam tangan, serta kunci sepeda motor yang tersimpan di saku celananya. Ternyata jasad itu a...