Potensi Gempa Megathrust di Jawa-Mentawai, Ratusan Tahun Energi Tak Keluar

3 minggu yang lalu 8
ARTICLE AD BOX
 BMKGGempa 5 Magnitudo Mentawai terjadi di zona megathrust Foto: BMKG

Direktur Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebut ada 2 titik potensi gempa megathrust di Indonesia. Kedua titik itu adalah zona Seismic Gap Banten-Selat Sunda dan zona Seismic Gap Mentawai-Siberut.

Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 8,7 magnitudo mengguncang Kamchatka, Timur Rusia, pada Rabu (30/7). Gempa itu berada di zona megathrust.

Getaran sangat kuat di dasar laut Rusia itu menyebabkan tsunami di banyak wilayah, termasuk Indonesia.

Adapun di Indonesia, menurut Daryono, dua zona Seismic Gap tersebut sudah berusia ratusan tahun. Dua-duanya belum mengeluarkan energi, sehingga berpotensi menyebabkan gempa Megathrust.

“Seismic Gap Megathrust Banten dan Selat Sunda berusia 267 tahun karena gempa megathrust yang memicu tsunami terakhir 1957 dan zona Seismic Gap Mentawai-Siberut berusia 227 tahun karena gempa megathrust yang memicu tsunami terakhir 1797,” ucap Daryono melalui unggahan akun X miliknya, Minggu (3/8).

“Kedua Seismic Gap ini usianya lebih dari 200 tahun, belum rilis energi,” tambahnya.

 Utomo Priyambodo/kumparanKepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono Foto: Utomo Priyambodo/kumparan

Ia pun menjelaskan bagaimana gempa megathrust dapat menyebabkan tsunami.

“Gempa megathrust membangkitkan tsunami dengan cara mengangkat dasar laut dan air laut, yang kemudian mengalirkan ke segala arah,” jelas Daryono.

“Tsunami merupakan berpindahnya massa air laut yang dapat mencapai daratan dalam berbagai variasi waktu tergantung sumbernya. Tsunami pertama belum tentu yang terbesar,” tambahnya.

Di Kemchatka sendiri, setida...

Baca Selengkapnya