Prabowo Kritik Pertumbuhan Ekonomi 7 Tahun Terakhir Tak Terasa Secara Nyata

1 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
 ANTARAFOTO/Rivan Awal LinggaPresiden Prabowo Subianto (tengah) memberikan penghormatan kepada Presiden ketujuh RI Joko Widodo (kanan) dengan disaksikan Wapres keenam RI Try Sutrisno (kedua kiri) usai Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025. Foto: ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di atas 5 persen selama tujuh tahun terakhir dinilai Presiden Prabowo Subianto belum sepenuhnya mencerminkan kondisi masyarakat Indonesia.

Menurutnya capaian tersebut hanya terkonsentrasi pada segelintir kalangan saja. Hal itu disampaikan dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI bersama DPR-DPD RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan pada hari ini, Jumat (15/8).

“Masih terlalu banyak anak anak yang kelaparan, petani, dan nelayan yang kesulitan menjual hasil panennya, rakyatnya belum memiliki rumah layak huni, guru yang belum dihargai, serta keluarga yang tak sanggup berobat. Karena biaya dan tidak ada fasilitas di daerah nya,” ucap Prabowo.

Meski demikian, Prabowo menilai pertumbuhan ekonomi RI di angka 5,12 persen pada kuartal II tahun 2025 merupakan kemajuan yang cukup berarti. Menurutnya Indonesia tetap tumbuh di angka yang baik di tengah konflik politik dan ekonomi yang mencakup perang dagang serta perang tarif.

Prabowo memperkirakan angka tersebut akan terus tumbuh dalam beberapa tahun ke depan.

“Di tengah konflik politik, ekonomi, perang dagang, dan perang tarif, perekonomian Indonesia tetap tumbuh di atas 5 persen. Tepatnya 5,12 persen,” tambah Prabowo.

Dalam kesempatan yang sama hari ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut bahwa belanja pemerintah pusat tahun depan diproyeksikan melonjak signifikan. Sebagia...

Baca Selengkapnya