Prabowo soal Mazhab Serakahnomics: Tolong Universitas Buka Bidang Serakahnomics

7 jam yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan saat Harlah ke-27 Partai PKB di JCC, Jakarta, Rabu (23/7/2025). Foto: Youtube/DPP PKBPresiden Prabowo Subianto memberikan sambutan saat Harlah ke-27 Partai PKB di JCC, Jakarta, Rabu (23/7/2025). Foto: Youtube/DPP PKB

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali menyinggung istilah serakahnomics saat berpidato dalam perayaan Harlah ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (23/7) malam. Ia bahkan mendorong agar universitas membuka bidang studi khusus yang membahas mazhab ekonomi ini.

"Ini adalah menurut saya kurang ajar, sampai saya merasa perlu ada istilah baru, ini bukan mazhab neolib atau pasar bebas, atau kapital, ini mazhab serakahnomics, serakahnomics, tolong kawan-kawan kita yang di universitas-universitas itu yang pintar-pintar tolong buka bidang studi serakahnomics," ujar Prabowo.

Prabowo menyambungkan antara serakahnomics yang jadi pangkal masalah kelangkaan sumber daya alam di Indonesia. Dalam hal ini, kelangkaan sumber daya pangan di Indonesia.

Menurutnya, kelangkaan itu mencerminkan adanya sistem ekonomi yang serakah. Ia mempertanyakan bagaimana mungkin Indonesia, dengan semua subsidi dari negara untuk sektor pertanian, justru mengalami krisis pangan seperti beras dan minyak goreng.

"Sekarang saya tanya, kalau produksi beras ini hajat hidup orang banyak atau tidak? Kalau produksi jagung hajat hidup orang banyak atau tidak? Kalau produksi minyak goreng hajat hidup orang banyak atau tidak? Bagaimana Indonesia produsen minyak goreng produsen kelapa sawit terbesar di dunia, terbesar di dunia kok bisa minyak goreng hilang? Langka," ungkap Prabowo dengan nada tinggi.

Prabowo menyebut sistem yang menyebabkan hal itu sebagai kejahatan ekonomi yang merampok kekayaan rakyat. Ia mengungkap praktik...

Baca Selengkapnya