ARTICLE AD BOX

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) telah berlalu. Para siswa baru di sekolah pun sudah mengikuti kegiatan belajar mengajar sebagai mana mestinya. Namun penerimaan siswa baru nyatanya masih meninggalkan masalah yang hingga kini belum menemukan titik temu. Seperti yang terjadi di SMP Bina Bangsa Surabaya.
Sekolah di kawasan Surabaya Selatan itu harus menerima kenyataan pahit bahwa salah satu siswanya urung bersekolah di tempatnya dan memilih sekolah negeri. Yang menyakitkan, hal tersebut terjadi setelah melewati masa Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).
"Jadi kronologinya begini, pada tanggal 10 Juli siang kami menerima pendaftaran dari salah satu siswa. Ibu dan pamannya yang datang mendaftar. Tapi pada sore harinya, keluarga siswa tersebut menelepon ke sekolah kami dan mengatakan mencabut berkasnya untuk mendaftar di sekolah kami dengan alasan sudah diterima di SMPN 13," ungkap Kepala SMP Bina Bangsa Surabaya Setia Budi kepada Basra, (21/7).
Setia Budi menuturkan jika siswa tersebut mendaftar di tempatnya dengan membawa kartu keluarga (KK) dari luar kota, tepatnya salah satu kota di Jawa Tengah.
Setia Budi merasa janggal atas apa yang terjadi. Pasalnya, masa SPMB SMP di Surabaya telah tutup sejak tanggal 7 Juli. Belum lagi KK siswa yang bersangkutan yang masih KK luar kota Surabaya.
"Bagaimana mungkin saat pendaftaran sekolah negeri sudah ditutup, namun masih ada siswa yang diterima? Ini menjadi pertanyaan bagi kami," kata Setia Budi.
"Apalagi KK nya juga luar kota. Kan seharusnya KK nya Surabaya kalau memang ingin sekolah negeri di Surabaya. Siswa tersebut memang lulusan SD di Surabaya, tapi KK masih luar kota. Sehingga tetap tidak bisa kan daftar pakai jalur mutasi," sambungnya.
Merasa janggal hingga diperlaku...