ARTICLE AD BOX

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan bahwa kondisi kas negara saat ini masih berada dalam posisi yang aman dan dapat menjadi bantalan fiskal menghadapi tekanan pasar.
Meski begitu, Indonesia tidak menutup kemungkinan adanya penambahan surat utang di kemudian hari, terutama di tengah dinamika global yang sedang terjadi sekarang.
“Kami pasti punya kas cadangan. Dan ini adalah sesuatu yang sudah kami pastikan, terutama dengan lingkungan global (saat ini). Kami tidak ingin terpojok di pasar (global),” sebut Sri Mulyani dalam suatu wawancara di tengah Pertemuan Tahunan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), dikutip Kamis (26/6).
Sri Mulyani kembali menegaskan bahwa pemerintah masih berpegang pada target pembiayaan defisit APBN yang ditetapkan sebesar 2,53 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Menurutnya, volume penerbitan surat utang akan tetap sesuai target APBN 2025, kecuali jika terjadi pelebaran defisit yang nantinya akan disampaikan secara resmi kepada DPR.
“Kalau misalnya defisit melebar sedikit, seperti tahun lalu menjadi 2,7 persen, maka penerbitan (surat utang) akan disesuaikan. Tapi kami pastikan itu tetap dalam kerangka yang sudah dikomunikasikan,” jelas Sri Mulyani.
Sebelumnya, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Indonesia telah melakukan penarikan utang baru mencapai Rp 349,3 triliun hingga Mei 2025. Angka ini melonjak tajam dibandingkan periode yang...