ARTICLE AD BOX

MANADO - Sulawesi Utara secara month to month (m-to-m) alami inflasi 0,64 persen di bulan Juni 2025. Secara year to date (y-to-d), atau tahun kalender hingga Juni 2025, juga alami inflasi 1,85 persen.
Kenaikan harga beras menjadi faktor pendorong utama terjadinya inflasi. Beras memberikan andil hingga 0,31 persen lebih tinggi dari cabai rawit yang juga mendorong terjadi inflasi dengan andil sebesar 0,26 persen.
Sementara, daging babi yang alami penurunan menjadi komoditas yang menahan laju inflasi dengan andil -0,14 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut, Aidil Adha, menyebutkan jika Kota Manado menjadi daerah di Sulut dengan tingkat inflasi tertinggi yakni sebesar 0,77 persen. Beras memberikan andil terbesar mendorong inflasi dengan nilai 0,37 persen.
"Kemudian ada Kabupaten Minahasa Utara dengan inflasi sebesar 0,71 persen. Berbeda dengan Kota Manado, komoditas pemberi andil tertinggi terjadinya inflasi di Minahasa Utara adalah cabai rawit dengan nilai 0,46 persen," kata Aidil.
Kota Kotamobagu dan Kabupaten Minahasa Selatan mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,45 persen dan 0,21 persen. Di Kota Kotamobagu, beras yang menjadi pendorong inflasi, sementara di Minahasa Selatan adalah cabai rawit.
"Jika dilihat secara year on year, tingkat inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Utara sebesar 2,99 per...