Tekan Kesenjangan di Luar Jawa, Pemerintah Diminta Genjot KEK Pariwisata

12 jam yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
Foto udara destinasi wisata Pantai Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (7/6/2021).   Foto: Ahmad Subaidi/ANTARA FOTOFoto udara destinasi wisata Pantai Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (7/6/2021). Foto: Ahmad Subaidi/ANTARA FOTO

Pemerintah diminta mengoptimalkan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di luar Jawa, utamanya pada KEK Pariwisata. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Pulau Jawa masih menjadi kontributor terbesar dalam perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2024, yakni sebesar 57,02 persen dari total PDB nasional.

Berbeda dengan sumbangsih Pulau Sumatera sebesar 22,12 persen dan Pulau Kalimantan sekitar 8,24 persen meskipun wilayahnya lebih luas daripada Pulau Jawa.

“Hal ini lantaran adanya kesenjangan infrastruktur yang tidak merata seperti akses jalan yang buruk, konektivitas pelabuhan terbatas, ataupun pasokan listrik yang tidak stabil. Ada kesenjangan yang nyata terkait pembangunan ekonomi di Indonesia,” kata Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian, Heru Kustanto, dalam laporan Policy Brief berjudul Mendorong Investasi untuk Menumbuhkan Ekonomi yang Berkelanjutan: Strategi Peningkatan Investasi di KEK Sektor Pariwisata di Luar Pulau Jawa, Rabu (23/7).

Heru menjelaskan, gagasan strategi untuk menyikapi ketimpangan ekonomi itu dapat dilakukan dengan membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Jawa melalui pengembangan KEK.

Adapun realisasi investasi KEK secar...

Baca Selengkapnya