ARTICLE AD BOX

Perpustakaan Jalanan Jakarta memastikan akan tetap menggelar lapak bacanya di taman-taman Jakarta, meski sempat didatangi petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada Rabu (16/7).
Komunitas ini menegaskan kegiatan mereka bukan aktivitas yang melanggar hukum, melainkan bentuk nyata dari literasi inklusif di ruang publik.
“Setelah diusir Satpol PP, kami akan tetap melapak karena kami hanya menggelar buku gratis, tidak berjualan narkoba,” tulis pihak Perpustakaan Jalanan Jakarta dalam keterangannya yang diterima kumparan, Sabtu (19/7).
“Bahkan kami menyediakan tempat untuk semua orang bisa saling bertemu dan saling kenal,” lanjutnya.
Menurut mereka, kegiatan lapak baca ini juga menjadi ruang sosial yang terbuka dan ramah untuk siapa pun.
“Ini adalah bentuk ruang yang lebih nyata untuk terus membangun ikatan kelas sosial antara pendatang, pedagang, dan kawan-kawan yang tumbuh lama mengagungkan hidupnya di jalanan,” lanjut pernyataan tersebut.
Pihak komunitas juga menyampaikan bahwa respons masyarakat terhadap keberadaan Perpustakaan Jalanan selama ini sangat positif.
Mereka menyebut banyak warga sekitar yang menikmati keberadaan lapak baca, termasuk mereka yang sekadar lewat atau menunggu jemputan.
“Selama ini antusiasme yang datang ke lapakan kami lebih banyak orang yang mendukung adanya lapakan Perpustakaan Jalanan ini,” tulis mereka.
