ARTICLE AD BOX

Pengembang properti terkemuka, China Evergrande Group resmi didepak dari daftar pencatatan Bursa Efek Hong Kong pada Senin (25/8).
Perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan dengan nilai dan volume terbesar yang dihapuskan dalam beberapa tahun terakhir.
Pernah menjadi pengembang properti dengan penjualan terbesar di China, krisis keuangan Evergrande pertama kali mencuat pada 2021.
Sejak itu, perusahaan ini bersama sejumlah pengembang lain gagal memenuhi kewajiban utang di tengah penurunan penjualan rumah serta semakin terbatasnya akses pendanaan.
Berikut adalah linimasa terkait krisis utang Evergrande, pengembang dengan utang terbesar di dunia, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (26/8):
Agustus 2021
Banyak proyek Evergrande di seluruh negeri berhenti konstruksi akibat pembayaran yang tertunda. Bank sentral China dan otoritas perbankan memanggil eksekutif senior perusahaan dan mengeluarkan peringatan langka bahwa Evergrande harus menurunkan risiko utang serta mengutamakan stabilitas.
September 2021
Evergrande gagal membayar kupon obligasi luar negeri senilai total USD 131 juta. Pembayaran ini memiliki masa tenggang 30 hari. Perusahaan menunjuk penasihat keuangan untuk meninjau opsi yang ada, sambil memperingatkan risiko cross-default di tengah anjloknya penjualan properti.
November 2021
Pendiri Evergrande, Hui Ka Yan, menjual 1,2 miliar saham senilai HKD 2,68 miliar atau sekitar USD 343 juta, menurunkan kepemilikannya dari 77 persen menjadi 67,9 persen.
Maret 2022
Evergrande menanggu...