ARTICLE AD BOX

Sebanyak 2.900-an alumnus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) belum menerima ijazah meski telah mengikuti wisuda. Angka ini merupakan akumulasi dari alumnus UNY yang melakukan wisuda pada Februari dan Mei 2025.
Rektor UNY, Sumaryanto, mengatakan hal tersebut dipengaruhi transisi kurikulum dan proses sinkronisasi data ke pusat yang memerlukan waktu.
Menurutnya, perubahan kurikulum beberapa tahun terakhir membuat data akademik mahasiswa perlu disesuaikan dengan sistem pusat. Di sisi lain, jumlah lulusan meningkat signifikan sehingga mempengaruhi antrean pengurusan ijazah.
“Sekarang persoalannya kenapa terlambat, UNY beberapa tahun ke belakang ada revitalisasi kurikulum. Konsekuensi kurikulum awal ke baru ada transisi sehingga butuh sinkronisasi, itu tidak hanya intern harus pada PDDikti,” kata Sumaryanto saat ditemui Pandangan Jogja, Senin (11/8).
“Transisi kurikulum, lulusan lebih banyak, kami harus koordinasi dengan Jakarta. Apapun Jakarta juga transisi, kementeriannya juga ada transisi,” ujarnya.

UNY juga memilih mempercepat yudisium agar mahasiswa resmi lulus dan tidak membayar UKT tambahan, meski konsekuensinya ijazah belum dapat langsung diberikan saat wisuda.
“Idealnya memang dapat ijazah saat wisuda, tapi kalau menunggu ijazah turun, masa studi mahasiswa akan tambah lama dan SPP-nya tambah,” katanya.
Meski demikian, pihaknya sudah memberikan SKL (Surat Keterangan Lulus) dan keterangan yudisum. Dokumen ini dapat digunakan alumnus untuk melamar pekerjaan atau studi lanjut...