ARTICLE AD BOX

Orang tua Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta yang meninggal usai aksi di sekitaran Polda DIY pada Minggu (31/8) pagi, menolak jenazah anaknya diautopsi.
Hal itu disampaikan orang tua Rheza, Yoyon Surono, usai pemakaman putranya.
"Enggak, saya enggak mau autopsi," kata Yoyon.
Namun Yoyon tak mengungkapkan alasannya tak mau autopsi. Dia hanya mengatakan sudah pasrah.
"Dari kepolisian minta autopsi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, cuma kita dari keluarga sudah pasrah, apa pun yang terjadi ini musibah gitu aja. Jadi kita enggak mau autopsi," katanya.
Yoyon juga tak melaporkan kasus ini. "Enggak (jelasnya)," bebernya.
Meninggal dengan Penuh Luka
Yoyon yang memandikan Rheza mengatakan anaknya mengalami sejumlah luka seperti patah hingga kepala bocor.
"Tadi ikut mandiin, sini (leher) itu kayak patah apa gimana, terus sini (perut kanan) itu bekas pijakan kaki-kaki bekas PDL sepatu, terus sini (tubuh) ada sayatan-sayatan kayak bekas digebuk, terus kepala sini agak bocor, sini (wajah) kayak putih-putih kena gas air mata, sama kaki tangan lecet, punggung lecet," katanya.
