AI Medis Milik Microsoft Bisa Saingi Dokter Manusia dalam Diagnosis Pasien

9 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 Volodymyr Kyrylyuk/ShutterstockIlustrasi kantor Microsoft di Vancouver, Kanada. Foto: Volodymyr Kyrylyuk/Shutterstock

Riset terbaru Microsoft mengungkap bahwa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kini mampu melakukan diagnosis medis berurutan (sequential diagnostics) dengan akurasi dan efisiensi yang dapat bersaing dengan dokter manusia, bahkan melampauinya.

Studi yang diumumkan pada Senin (30/6) lalu menyoroti dua hal, pertama memperkenalkan tolok ukur baru untuk menguji performa alat diagnosis AI dibanding para ahli medis, serta hadirnya model-agnostic orchestrator untuk mengukur kemampuan AI ketika dibandingkan dengan tolok ukur tersebut.

Mustafa Suleyman, CEO Microsoft AI, menyebut pencapaian ini sebagai langkah besar menuju apa yang ia sebut sebagai superintelijensi medis.

“Cara mudah memahami superintelijensi medis adalah, model ini berkali-kali lebih baik dari manusia terbaik di dunia, memiliki keluasan wawasan dari sebagian besar dokter ahli di seluruh dunia, dan kedalaman pengetahuan layaknya pakar terbaik,” ujar Suleyman, mengutip Newsweek.

Untuk menguji kemampuan AI dalam dunia medis nyata, Microsoft mengembangkan Sequential Diagnosis Benchmark (SDBench), yakni simulasi interaktif berbasis 304 kasus klinis kompleks dari New England Journal of Medicine (NEJM). Kasus-kasus ini memang terkenal sulit didiagnosis bahkan oleh para ahli.

SDBench menyajikan ringkasan kasus kepada dokter atau model AI. Selanjutnya, mereka harus mengajukan pertanyaan atau melakukan pemeriksaan medis untuk mengonfirmasi diagnosisnya. Diagnosis akhir dibandingkan dengan standar emas milik NEJM, dinilai berdasarkan akurasi ...

Baca Selengkapnya