ARTICLE AD BOX

Polisi masih terus menyelidiki lebih dalam soal kematian diplomat muda, Arya Daru Pangayunan (39). Salah satu yang paling ditunggu, yakni hasil autopsi.
Autopsi sudah dilakukan keluarga sesaat setelah Arya Daru dievakuasi dari kamar kosnya di Gondia Guesthouse, Menteng, Jakarta Pusat. Setelah itu, jenazah Arya langsung dibawa dari RSCM menuju ke Bantul, Yogyakarta.
Hampir 2 minggu berlalu, hasil autopsi pun sudah keluar. Tapi, keluarga belum mau bicara dan menyerahkan ke polisi.
"Terkait dengan autopsi, hasilnya sudah keluar dan sudah diterima oleh pihak berwajib juga," kata Kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus, Kamis (17/7).

Autopsi memang jadi salah satu metode yang paling sering dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian seseorang. Tapi, untuk kasus Arya Daru, pemeriksaan tak cuma sebatas itu.
"Untuk hasil toksikologi dan patologi memang belum kami terima," tambah Bagus.
Pemeriksaan toksikologi adalah tes untuk mengidentifikasi keberadaan zat berbahaya atau racun dalam tubuh. Racun itu bisa saja dari obat-obatan, alkohol, atau zat kimia lainnya.
Pemeriksaan toksikologi dapat dilakukan pada darah, urine, air liur, atau rambut.
Sedangkan, pemeriksaan patologi adalah pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit dengan memeriksa sampel jaringan atau sel tubuh.