Anak Muda Jangan FOMO Naik Gunung, Perhatikan Hal Penting Ini

7 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 Masruroh/BasraEva Fitriyeni (kanan) Marcom PT Eigerindo MPI bersama Riadi Ariaji Suwarno, Deputy Head Of Commercial Directorate. Foto: Masruroh/Basra

Anak muda memiliki cara masing-masing untuk melepas penat dan menjeda kesibukan sehari-hari. Salah satu cara yang mereka pilih adalah mendaki gunung. Kini, mendaki gunung merupakan sebuah tren tersendiri yang digandrungi anak muda.

Suasana sejuk, udara segar, dan keheningan di gunung sering dianggap sebagai ruang refleksi dan pencarian ketenangan batin.

Selain untuk melepas stres, dorongan dari media sosial juga ikut memicu minat mendaki gunung. Foto-foto indah di puncak gunung yang tersebar luas di internet kerap memunculkan rasa FOMO (Fear of Missing Out) di kalangan anak muda.

"Tren naik gunung sekarang memang sangat hype sekali. Ini salah satunya dipicu oleh kemajuan teknologi ya, seperti adanya media sosial. Banyak (anak muda) yang terinspirasi dari media sosial untuk naik gunung," ujar Eva Fitriyeni, Marcom PT Eigerindo MPI, saat ditemui Basra di Eiger Store Manyar 2, (26/7).

"Cuma memang disayangkan tren ini tidak diiringi atau dibarengi dengan pengetahuan terkait naik gunung," sambungnya.

Eva menilai pengetahuan terkait gunung sangat penting dimiliki oleh para pendaki, terutama mereka yang pemula. Pasalnya, naik gunung merupakan kegiatan yang tidak mudah, ada banyak tantangan saat naik gunung.

"Seharusnya sebagai pemula mengenal dulu apa pun kegiatan olahraga yang dialami tak terkecuali naik gunung.

Harus tahu dulu bagaimana triknya, apa risikonya, bagaimana caranya aman dan nyaman berkegiatan (naik gunung)," terangnya.

Adanya berbagai kecelakaan yang menimpa sejumlah pendaki akhir-akhir ini, menilai kemungkinan besar karena tidak mengenal medan.

"Saya tidak mengklaim ya, tapi bisa jadi karena ber...

Baca Selengkapnya