ARTICLE AD BOX

Anggota Komisi V DPR RI Daniel Mutaqien mengatakan bahwa di era digital dan media internasional mudah menyorot sesuatu, upaya evakuasi seperti terhadap Juliana Marine di Gunung Rinjani diperlukan secara masif. Hal ini agar tidak ada yang salah paham.
Hal itu disampaikannya dalam rapat dengar pendapat bersama Kepala Basarnas Mohammad Syafii di Gedung Parlemen Jakarta Senin, (7/7).
“Kejamnya era digital, semua orang butuh visual, butuh konten. Bukan hanya gubernur atau kepala daerah, aktivitas Basarnas seperti ini juga harus dikontenkan,” kata Daniel.
Ia menyakini bahwa sejak hari pertama informasi korban hilang diterima anggota Basarnas sudah terjun ke lokasi untuk melakukan pencarian dan pertolongan, namun publik tak melihat langsung upaya itu karena tidak ada dokumentasi visual yang disebarkan cepat.
“Ini bukan soal validasi kerja, tapi agar publik tahu ada upaya nyata. Teman-teman Basarnas perlu dibekali kamera saat melaksanakan operasi SAR,” ujar Daniel, yang juga berlatar belakang sebagai pegiat pendaki gunung itu.
"Saya secara pribadi mengapresiasi tentang masalah Rinjani. Ini kan jadi atensi nasional bahkan internasional, Amerika Latin, Brasil membicarakan."

Secara khusus, Daniel menyebut Basarnas perlu mengcounter anggapan-anggapan kurang efektif dalam menyelamatkan Juliana yang jatuh di jurang Cemara Nunggal itu.
"Saya pribadi mengapresiasi Basarnas, relawan, wala...