Antisipasi Demo Lanjutan, Surabaya Berlakukan Sekolah Daring Sampai 4 September

2 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 DIPTA WAHYU/BASRASuasana kantor Polisi Tegalsari Surabaya yang hangus dilalap api .Foto: DIPTA WAHYU/BASRA

Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Sejak kamis (28/8), tragedi yang menimpa Affan Kurniawan, salah satu driver online yang meninggal usai ditabrak mobil rantis kepolisian saat melakukan pembubaran massa di Jakarta. Insiden tersebut memicu kemarahan warga Indonesia diberbagai kota besar lainnya untuk turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka kepada pemerintah.

Surabaya memanas, sejumlah posko dan kantor kepolisian sektor di wilayah Polrestabes Surabaya dibakar oleh oknum. Selain itu, sisi timur dan sisi barat Gedung Negara Grahadi juga tidak luput dari kobaran api yang menghanguskan ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Timur dan sejumlah peralatan kerjanya. Pasalnya, sejumlah bangunan tersebut adalah Bangunan Cagar Budaya (BCB) yang memiliki aset nilai sejarah kota.

 DIPTA WAHYU/BASRASejumah tulisan poster yang ditempelkan di beberapa fasilitas umum. Foto: DIPTA WAHYU/BASRA

Pemerintah Kota Surabaya melakukan tindakan cepat untuk mengantisipasi perihal tersebut tidak terulang kembali. Dinas Pendidikan Kota Surabaya melalui Surat Edaran (SE) hasil kordinasi dengan kepala sekolah se Kota Surabaya untuk melaksanakan proses belajar mengajar menggunakan daring atau online dari rumah masing-masing, khususnya sekolah yang berada di zona merah dekat dengan aksi unjuk rasa.

Antisipasi Demo Lanjutan, Surabaya Berlakukan Sekolah Daring Sampai 4 September

Kepala Sekolah SDN Kaliasin 1...

Baca Selengkapnya