ARTICLE AD BOX

Bangladesh telah memesan sebanyak 25 unit pesawat dari Boeing (BA.N) dan meningkatkan impor barang-barang utama dari Amerika Serikat.
Mengutip Reuters, langkah itu bagian upaya negosiasi meredakan ketegangan perdagangan dan menurunkan tarif tinggi yang diberlakukan pemerintahan Trump.
Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk mempersempit defisit perdagangan AS sebesar USD 6 miliar dengan Bangladesh, sekaligus menghindari kenaikan tarif sebesar 35 persen yang telah mengguncang sektor ekspor negara tersebut, terutama industri garmen yang berisiko kehilangan daya saing di salah satu pasar terbesarnya.
"Kami sangat membutuhkan pesawat baru, mungkin dalam beberapa tahun ke depan," ujar Menteri Perdagangan Mahbubur Rahman kepada para wartawan.

"Awalnya, 14 pesawat sekarang menjadi 25," ujarnya, merujuk pada rencana sebelumnya untuk membeli pesawat dari produsen yang berbasis di AS tersebut.
Selain kesepakatan pesawat, Bangladesh juga meningkatkan impor gandum, minyak kedelai, dan kapas dari Amerika Serikat. Perjanjian baru yang diteken awal bulan ini memungkinkan negara tersebut mengimpor 700.000 ton gandum AS per tahun selama lima tahun ke depan.
Para p...