ARTICLE AD BOX

Bank Indonesia (BI) memperkuat dukungan terhadap program ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui kebijakan moneter. Salah satu langkah yang ditempuh adalah pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dalam jumlah besar di pasar sekunder sepanjang 2025.
Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, langkah tersebut menjadi bagian dari upaya meningkatkan likuiditas di pasar uang dan perbankan.
“Bank Indonesia juga melakukan pembelian SBN dari pasar sekunder, sekaligus mencerminkan sinergi erat antara kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal pemerintah,” kata Perry dalam konferensi pers, Rabu (20/8).
Hingga 19 Agustus 2025, BI tercatat telah membeli SBN senilai Rp 186,06 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 137,80 triliun berasal dari pasar sekunder, sementara Rp 48,26 triliun melalui pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN), termasuk syariah.
Langkah ini disebut Perry sebagai bagian dari strategi operasi moneter yang semakin pro-market. Menurutnya, strategi itu akan terus dioptimalkan untuk menjaga likuiditas, memperkuat transmisi kebijakan moneter, serta mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan sasaran inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah.
Selain berfokus pada pembelian SBN, BI juga memperkuat koordinasi dengan pemerintah.
<...